
WEFIXCAR – Pada dasarnya, Shock Breaker berfungsi untuk meredam guncangan. Apabila Shock Breaker sudah lemah atau mati, maka akan menimbulkan bunyi “gluduk-gluduk”, terutama jika melewati jalan bergelombang. Parahnya lagi, mobil terasa limbung, terutama saat berbelok dengan kecepatan tinggi.
Dan jika sudah rusak parah, akan ditandai dengan merembesnya oli di As tengah dan bisa berakibat sampai ke ban mobil. Permukaan ban mobil ini bisa terkikis, sehingga tidak rata atau bergelombang dan memunculkan benjolan.
Kerusakan pada Shock Breaker ini dapat disebabkan usia pakai dan kondisi jalan yang jelek, sehingga dapat memperpendek usia shock.
Nah, untuk memperbaiki Shock Breaker yang sudah rusak ini, dapat langsung diganti dengan yang baru jika memang punya alokasi dana lebih. Namun jika Anda ingin murah, solusinya bisa dilakukan rekondisi. Selain lebih murah dan menghemat kocek Anda, Shock Breaker rekondisi ini juga tenyata bisa awet dan tahan lama.
Kelebihan lainnya dari Shock Breaker rekondisi ini juga dapat disetel tingkat kelenturannya (keras/ empuk) sesuai dengan selera pemilik kendaraan. Namun untuk hasil yang baik dan sesuai dengan harapan ini harus dikerjakan oleh montir profesional dan benar-benar ahli dalam urusan kaki-kaki mobil.
Bengkel yang spesialis kaki-kaki mobil juga seharusnya dapat memberikan solusi dan merekomendasikan beberapa dari bagian mobil yang dapat diperbaiki dan diganti karena rusak, sehingga konsumen tepat sasaran mengeluarkan biaya perbaikan.
Penggantian atau perbaikan Shock Breaker ini sebaiknya dilakukan sekaligus sepasang (kiri dan kanan). Penggantian satu shock breaker juga kemungkinan akan berbeda kondisi dengan sebelahnya, sehingga feeling di mobil menjadi tidak sama.
Service Shock Breaker Mobil
Beberapa jenis kerusakan pada Shock Breaker bisa diselesaikan melalui langkah perbaikan. Misalnya, oli yang bocor. Masalah ini merupakan kerusakan yang tergolong sering ditemui. Ketika terjadi kebocoran, maka akan nampak oli keluar dari tabung suspensi. Selain itu, As roda juga terlihat basah.
Penting diketahui, oli pada sistem peredam kejut mobil bukan hanya berfungsi menghasilkan tekanan hidrolik. Tapi juga sebagai pelumas. Maka ketika terjadi kebocoran apalagi oli sampai habis maka kerja komponen ini akan benar-benar terganggu. Bukan hanya bantingan menjadi keras, namun bisa juga jadi macet.
Solusinya, pertama perlu dicari sumber kebocoran dan dilakukan perbaikan. Kedua manambah oli untuk mendapatkan tekanan yang diinginkan. Mayoritas bengkel spesialis kaki-kaki mobil seperti Shock Breaker pasti bisa membantu Anda menyelesaikan masalah ini.
Harga Shock Breaker Mobil
Harga Shock Breaker tentunya sangat beragam. Tergantung jenis mobil dan brand Shock Breaker itu sendiri. Namun sebagai gambaran, untuk mobil-mobil sejuta umat, seperti Toyota Avanza harganya sekitar Rp 1,2 juta untuk Shock Breaker depan dan Rp 500 ribu untuk Shock Breaker belakang.
Biasanya, semakin tinggi tipe mobil harga biasanya juga semakin mahal. Bandingkan saja harga komponen milik Toyota Avanza tersebut dengan punya Toyota Fortuner. Komponen Shock Breaker depan untuk mobil berjenis SUV (Sport Utility Vehicle) ini ada di angka sekitar Rp 2,8 juta untuk depan dan Rp 900 ribu untuk belakang.
Biaya Perbaikan Shock Breaker Mobil
Shock Breaker terbuat dari bahan baja anti karat, sehingga memiliki daya tahan yang amat tinggi. Shock Breaker sendiri merupakan bagian paling penting mobil, yang berfungsi untuk meredam segala guncangan yang terjadi akibat jalanan yang tidak rata, jalanan berlubang dan kondisi jalan lainnya. Untuk itu, harus benar-benar diperhatikan dan merawatnya dengan benar.
Jika Shock Breaker yang mengatur beban dan gigitan ban pada aspal sudah tidak berfungsi dengan baik, maka perlu segera dilakukan servis. Lantas, berapa biaya perbaikan Shock Breaker?
Dody, kepala sebuah bengkel spesialis kaki-kaki mobil di wilayah Jakarta Barat mengatakan, untuk sekelas mobil Avanza harganya bisa Rp 700 ribu. Dan itu sudah bergaransi satu tahun. Sedangkan untuk mobil Nissan Serena, maka harga perbaikannya Rp 800 ribu.
“Kami berikan garansi satu tahun. Jadi kalau mengalami kerusakan lagi, tinggal bawa aja. Tapi kami jamin tidak ada.”, ujar Dody, saat ditemui di Jalan Haji Nawi, Jakarta Barat.
Ia juga mengatakan, Shock Breaker yang biasa di servis di bengkelnya jika kondisinya sudah mati dan bocor. “Kalau As sudah bengkok atau baret, tidak bisa diservis lagi. Karena pergantian As mahal, sama saja beli baru.”, katanya.
Lalu apa saja yang bisa direkondisi? Nah, untuk Shock Breaker yang sudah mati dan bocor perlu mengganti klep bagian dalam, bosch, pergantian oli, dan penambahan gas. Menurut Dody, sistem peredam kejut yang sering rusak itu biasa terjadi pada mobil passanger atau mobil berpenumpang.
“Jangka waktu Shock Breaker mati dan bocor itu lama kalau dari keadaan mobil baru.”, ungkap Dody.
Baca Juga: Servis Shock Breaker: Apakah Bisa Diperbaiki?
Hal yang sama juga dikatakan Wawan, salah satu kepala bengkel spesialis kaki-kaki mobil yang kami temui di bilik Sinar Terang di Jakarta Barat.
“Kalau Avanza kena Rp 750 ribu sampai Rp 800 ribu. Ini harga sepasang. Itu yang nomor dua. kalau yang nomor satunya Rp 1 juta lebih.”, ujar Wawan, orang yang mengelola bilik tersebut sekaligus turun langsung mengerjakannya.
Menurut dia, harga sepasang itu bukanlah barang hasil perbaikan atau rekondisi.
“Itu semua barang baru (bukan rekondisi).”, katanya, lalu menyebut kalau untuk kaki belakang harganya bisa lebih murah.
Untuk urusan kaki belakang, bentuk tiap mobil memang bisa berbeda-beda. Namun, Wawan lalu turut menyebutkan harga kisarannya.
“Kalau yang belakang kan beda-beda macamnya. Paling di bawah Rp 500 ribu kalau rekondisi. Kalau yang barunya Rp 650 ribu.”, ujarnya.