Apa Saja Tipe-Tipe Shock Breaker? Ini Penjelasannya

WEFIXCAR – Sama seperti komponen lainnya, Shock Breaker (shock absorber) mobil tentu memiliki usia pakai. Meski merupakan komponen yang slow moving (usia pakai panjang), namun ketika daya peredamannya sudah mulai berkurang, maka perlu diganti yang baru.

Shock Breaker di sini memang berfungsi untuk meredam guncangan selama berkendara, sekaligus menahan ayunan bobot mobil yang mencapai ratusan kilogram. Sehingga dapat memberikan kenyamanan serta pengendalian yang cukup stabil ketika digunakan.

Memilih Shock Breaker sesuai standar tentu lebih mudah, karena tinggal mencocokkan part number saja. Tetapi akan lebih sulit untuk memilih produk aftermarket. Meski secara tampilan mungkin terlihat mirip, tapi faktanya Shock Breaker memiliki spesifikasi yang berbeda-beda.

Lantas, bagaimana cara memilih Shock Breaker yang sesuai? Untuk itu, tidak ada salahnya mengenal jenis-jenis Shock Breaker yang bisa dipilih di pasaran.

Mengenal Tipe-Tipe Shock Breaker

Saat berkendara di jalanan, tentunya Anda akan merasa terganggu bila terjadi guncangan-guncangan yang dirasakan, terutama saat Anda berkendara di jalanan yang berlubang. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh kondisi Shock Breaker mobil yang memang tidak bagus.

Di pasaran onderdil mobil, banyak sekali kita bisa temukan mengenai Shock Breaker. Perangkat peredam kejut pada mobil ini juga banyak dijual dalam asli atau aftermarket dan juga aksesoris.

Lalu untuk memilih yang tepat, Anda bisa kenali dulu macam-macam Shock Breaker yang ada. Ada beberapa tipe-tipe Shock Breaker yang biasanya digunakan, antara lain adalah :

1. Berdasarkan Desain

  • Model Mono Tube, tekanan akan tetap sama meskipun Shock Breaker ditekan hingga habis. Karena tidak ada silinder, maka peredaman hanya dilakukan oleh per saja.
  • Model Twin Tube, paling banyak digunakan karena memiliki kenyamanan serta durability yang tinggi.

2. Berdasarkan Karakter

  • Jenis Shock Breaker oli (hidrolic).
  • Jenis Shock Breaker gas.
  • Jenis Shock Breaker ganda.

Untuk membedakan ketiga jenis Shock Breaker ini, maka Anda bisa mencoba menekannya. Bila setelah ditekan batang Shock Bkreaker tidak dapat terangkat kembali, maka jenis ini merupakan jenis Shock Breaker hidrolic (oli). Tipe ini memang mengandalkan oli sebagai kalibrasi di dalamnya. Selain sangat nyaman dan halus saat mendapatkan tekanan, Shock Breaker tipe ini memang cukup kuat. Shock Breaker semacam ini juga memang yang banyak dipakai orang.

Tipe kedua, menggunakan gas, memiliki sistem yang hampir sama. Perbedaannya memang hanya pada penggunaan gas hidrogen bertekanan tinggi pada tipe ini. Keistimewaan dari tipe ini, yakni kekerasan suspensi bisa diatur sesuai kebutuhan.

Tipe ganda merupakan kombinasi dari keduanya. Dari teknologinya, Shock Breaker tipe ini menggabungkan kekuatan hidrolic dan kedinamisan kekuatan gas hidrogen. Tipe ini juga menawarkan kestabilan yang luar biasa daripada Shock Breaker tipe yang lain. Namun, untuk memasangnya, perlu dilakukan pengamatan khusus agar terasa lebih nyaman dan cocok untuk jenis mobilnya.

3. Berdasarkan Cara Kerja

  • Tipe Single Action.
  • Tipe Double Action.

Shock Breaker bawaan dari mobil tentunya harus diganti jika memang kondisinya sudah tidak baik. Namun penggantian Shock Breaker ini harus dilakukan setelah mencapai 20.000 km. Dalam memilih Shock Breaker yang tepat, tentu saja Anda harus memilih Shock Breaker mobil paling berkualitas untuk digunakan.

Baca Juga: Penyebab Mobil Matic Nyentak

Berikut beberapa tipe-tipe Shock Breaker yang biasanya digunakan dalam mobil, antara lain adalah :

1. Single Action Shock System

Cara kerja Shock Breaker tipe ini menggunakan redaman singel pada saat compresi atau rebaund saja. Namun dengan sistem demikian, jenis Shock Breaker ini kurang cocok untuk di aplikasikan pada mobil, melainkan banyak digunakan pada sistem suspensi belakang sepeda motor.

2. Double Action Shock System

Double Action atau yang lebih kita kenal Shock Doubel Action banyak atau bahkan hampir semua mobil yang ada di Indonesia menggunakan Shock Breaker tipe ini. Dengan redaman pada saat Compresi dan saat Rebaund memberikan tingkat peredaman kejut yang maksimal.

3. Reservoir Shock System

Shock Breaker jenis ini menggunakan reservoir eksternal untuk Ajustable Presure atau penyesuaian tekanan. Dengan begitu, tekanan gas pada reservoir dapat diatur sesuai kebutuhan untuk mendapatkan tingkat kekerasan atau daya redam pada Shock Breker-nya.

Shock Breker tipe ini sangat cocok di aplikasikan pada mobil custom, ceper, sport car, atau yang menginginkan redaman yang maksimal pada medan-medan menengah.

4. Coil Over Shock System

Shock Breaker ini menggunakan Spring atau per sebagai pengganti atau untuk menambah kekuatan per bawaan atau per asli mobil. Jika Anda pecinta mobil-mobil offroad,maka Shock Breaker jenis ini sangat cocok di aplikasi.

5. Bypass Shock System

Di medan-medan berat, seperti pada sirkuit atau lintasan offroad sangat dibutuhkan Shock Breaker yang mampu meredam kejut atau bantingan yang sangat keras, maka sangat dianjurkan para offroader menggunakan Shock Breaker tipe ini pada mobilnya.

Shock Breaker jenis ini menggunakan eksternal bypass sebagai jalur bypass oli untuk menyetel atau menyesuaikan tingkat compresi atau rebaund dengan katup-katup bypass-nya.

6. Air Shock System

Cara kerja Shock Breaker ini menggunakan tekanan udara yang tinggi pada Shock Breaker-nya. Sehingga mampu meredam di medan-medan ekstrim. Shock Breaker tipe ini memiliki travel yang panjang dan biasanya banyak digunakan pada mobil-mobil Monster.

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Wefixcar