WEFIXCAR – Daihatsu dan Toyota Indonesia diketahui telah melakukan recall terhadap 9 model mobilnya pada pertengahan Maret 2021 lalu. Dan salah satu model mobil yang terkena recall tersebut adalah Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia produksi 2017 hingga 2019.
Penyebab recall ini sendiri adalah karena mereka menemukan di sejumlah model mobilnya yang diproduksi tahun tersebut terjadi permasalahan pada bagian pompa bensin atau fuel pump. Dimana permasalahan pada fuel pump ini menyebabkan mobil jadi sering sudah dinyalakan. Dan dalam skenario paling parahnya adalah mesin jadi mati.
Lalu, apa penyebab dari permasalahan fuel pump ini?
Pada acara webinar yang diselenggarakan pada hari Kamis, 18 Maret 2021, Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriyadi, menjelaskan bahwa di dalam fuel pump terdapat komponen bernama Impeller yang mengalami masalah.
“Masalah pada fuel pump terdapat pada impeller. Impeller yang digunakan untuk memasok bensin ukurannya jadi lebih besar. Ada kelebihan sebesar 9 micron. Dari 17 micron menjadi 26 micron pada Impeller.”, ungkap Bambang Supriyadi.
Menurut Bambang Supriyadi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari mobil yang mengalami kerusakan di masalah fuel pump ini, yaitu kerusakan tersebut adalah mesin mati secara mendadak meski sistem kelistrikannya normal.
“Hal ini terjadi karena kan tidak ada suplai bensin yang masuk. Biasanya indikator check engine juga akan menyala pada mesin.”, kata Bambang lagi.
Selain mesin mati mendadak, permasalahan lainnya yang mungkin terjadi adalah mesin sulit dinyalakan, mobil kehilangan tenaga, RPM tidak stabil, dan indikator mesin selalu menyala.
Masalah Fuel Pump, Honda Recall 85 Ribu Mobil
Tak hanya Daihatsu dan Toyota Indonesia saja yang diketahui telah melakukan recall terhadap 9 model mobilnya, sebelumnya pada Juli 2020 lalu PT Honda Prospect Motor (HPM) juga menyatakan adanya masalah pada mobil yang mereka pasarkan.
Diketahui sebanyak 85.025 unit mobil Honda yang terindikasi juga mengalami masalah pada bagian fuel pump. Sehingga pihak Honda menyatakan recall atau perbaikan pada sejumlah model yang telah mereka juga di Indonesia.
Sementara untuk unit yang bermasalah terdiri dari Honda Brio, Honda Mobilio, Honda Jazz, Honda BR-V, Honda HR-V, Honda CR-V, Honda City, Honda Civic dan Honda Accord lansiran 2017 hingga 2019.
Dalam keterangan resminya, Honda menyatakan bahwa recall komponen fuel pump ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya mesin tidak dapat dinyalakan atau mesin berhenti beroperasi secara tiba-tiba. Hal ini karena memang fuel pump tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Program recall tersebut dimulai pada 15 Juli 2020 lalu, dan dilakukan secara bertahap di seluruh Indonesia tanpa dipungut biaya. Honda juga menyatakan telah mengirimkan surat pemberitahuan langsung kepada para pemilik kendaraan yang teridentifikasi.
Selain itu, konsumen dapat melihat informasi mengenai kampanye ini dan kendaraan yang teridentifikasi di website resmi Honda Indonesia dan juga pada link https://pud.honda-indonesia.com.
Denny MT, Service & Parts Asst. General Manager PT HPM menyatakan bahwa kampanye recall ini bagian dari upaya untuk selalu memastikan kendaraan konsumen berada pada standar keselamatan dan kualitas yang tertinggi, dan dilakukan tanpa memungut biaya apapun.
“Mengingat pentingnya program ini, kami menghimbau dan mengingatkan kembali kepada konsumen yang kendaraannya teridentifikasi untuk segera membawa mobilnya ke bengkel resmi Honda untuk proses pemeriksaan dan penggantian komponen.”, papar Denny.
Perkiraan proses penggantian komponen di bengkel resmi Honda adalah 60 hingga 90 menit. Honda juga memberikan pilihan layanan pick up service sesuai dengan ketersediaan layanan di masing-masing dealer resmi Honda.
Mengutip laman resmi Toyota Astra Motor (TAM), fuel pump sendiri merupakan komponen yang bertugas memompa bahan bakar. Bahan bakar yang tersimpan dalam tangki kemudian dipompa agar mampu tersalur ke ruang mesin.
Nah, jika komponen fuel pump ini rusak, maka pasokan bahan bakar yang dibutuhkan mesin pun akan terganggu. Akibatnya, tidak ada proses pembakaran di ruang mesin. Sehingga mesin tidak mampu menghasilkan daya.
